23 November 2008

AMALIYAH BULANAN DZULKAIDAH 1429 HIJRIAH

Kepergian Pimpinan Mushalla Sohibul Manfaat ke tanah suci tidak menyurut minat para ikhwan untuk menggelar acara Manaqib. Kali ini, para ikhwan menghadirkan Kyai Muhammad Soleh, Wakil Talqin dari Jakarta, untuk "mengawal" acara bulanan itu.

"Manaqib itu memiliki tiga tujuan utama. Pertama menjadi tempat untuk berdzikir. Kedua merupakan pelajaran bersedekah bagi sohibul bait. Yang ketiga adalah pelajaran berjamaah seperti yang disunnahkan Rasulallah SAW," kata Kyai Soleh.

Banyak pesan yang diuraikan sebagai tausyiah bagi para ikhwan. Yang pasti, meski Ustadz Sirod tidak ada di tempat, alhamdulillah acara itu sukses digelar. Bahkan, tetap saja ada mutiara-mutiara yang bisa dijadikan bekal untuk amaliyah para ikhwan.


AMALIYAH BULANAN DI MASJID AT-TIEN

Kibar tradisi amaliyah bulanan melebar ke sisi timur Jakarta. Kali ini, para ikhwan menggelar acara itu di masjid wakaf mantan Ibu Negara Tien Soeharto atau Masjid At-Tien, 17 November lalu.

"Ini sejarah. Pak Harto itu merupakan ikhwan sejak tahun 1970. Beliau ditalqin langsung oleh Guru Mursyid," kata Wakil Talqin dari Ciamis, KHM Abdul Gaos SM. "Saya, termasuk saksi sejarahnya."

Uraian sejarah menjadi informasi berharga bagi para ikhwan tentang kemudahan untuk menggelar acara bulanan itu di Masjid At-Tien. Terlebih lagi, sejak halaman depan para ikhwan telah menyaksikan berbagai spanduk bertuliskan "Amaliyah Bulanan HM Soeharto". Artinya, acara itu memang khusus dirancang untuk almarhum yang merupakan ikhwan juga. Subhanallah.

Yang pasti, sejak khataman berlangsung hingga sahalat dhuhur digelar, para ikhwan merasakan "kelezatan" dzikir dan rangkaian acara itu. Sehingga, mereka pun ikhlas "duduk manis" berjam-jam untuk mengikuti acara dan mersepainya secara khusu.

"Kehebatan acara ini, karena kita merasakan kehadiran Guru Mursyid di tempat ini," kata Ajengan Gaos kemudian. Para ikhwan pun mengamininya dengan keharuan.

Insya Allah, acara Manaqib di Masjid At-Tien rutin dilaksanakan setiap hari Senin pada minggu ketiga setiap bulannya.[]

USTADZ SIROD NAIK HAJI

Ketika adzan berkumandang, keharuan pun tak mungkin dibendung lagi. Bahkan, Ustadz M. Siradjuddin Ruyani yang akan meninggalkan para ikhwan sohibul MANFAAT pun tak kuasa membendung air matanya. Allahu akbar...

Tangis keharuan makin membahana, setelah Wakil Talqon Korwil Tangerang itu melangkah dan dihadang pelukan para ikhwan. Subhannallah...

Selesai bertangis-tangis di Jalan Mataram Dalam, Ustadz Sirod berfoto bersama para ikhwan di halaman Masjid Al Adzom, Tangerang. Duh, kok ada yang asyik nelpon?

Selain Ustadz Sirod, para ikhwan sohibul MANFAAT juga harus melepas pak Tugimin dan istri yang akan menunaikan Rukun Islam ke-5 itu. Kali ini, nggak ada acara tangis-tangisan.